Usaha budi daya
ikan air tawar sebenarnya mudah atau sulit tergantung tekad, tapi ada yang
mengatakan sangat mudah. asalkan ketersediaan air mencukupi. Walaupun tidak
diberi makan, ikan masih tetap bisa bertahan hidup karena makanan dapat
diperoleh secara alami di kolam, misalnya jentik-jentik, plankton,dan
lain-lain.
Secara ekonomis, usaha budi daya ikan
sangat menguntukan karena ikan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Di samping
itu, ikan juga sangat mendukung bagi pemenuhan gizi bagi masyarakat. Masih banyak lagi keuntungan yang dapat
diperoleh dari memeliharaan ikan, diantaranya sebagai dibawah ini:
1 - Ikan mampu menghasilkan
benih ikan sangat tinggi misalya ikan nila merah dewasa yang berat 300g dapat
menghasilkan benih ikan (larva) 1.000 – 1.500 ekor setiap pemijahan, padahal
dalam satu tahun dapat memijah hingga 6 – 7 kali. Contoh ikan gurami dapat
menghasilkanbenih ikan 4.000 – 7.000 ekor/sarang setiap pemijahan. Sedangkan
ikan mas, satu ekor induk betina dapat menghasilkan benih ikan sebanyak 50.000
– 75.000 ekor setiap pemijahan.
2 -
Luas lahan yang sempit
dapat menghasilkan ikan yang cukup banyak. Contoh, lahan seluas 1 hektar yang
digunakan untuk memelihara ikan nila selama 6 bulan dari benih ikan yang
berbobot 30g dapat menghasilkan 54 ton ikan ukuran konsumsi (400 g/ekor)
-
Pembudidayaan ikan
tidak memerlukan perawatan yang rumit, asalkan airnya itu cukup dan sehat. Ikan
dapat hidup dan berkembang dengan baik asal mendapatkanair yang cukup dan juga
sehat.
3 -
Ikan memiliki nilai
gizi yang tinggi dengan kandungan kolestrol (kadar lemak) rendah, sehingga
sangat baik untuk kesehatan tubuh.
5 - Kotoran ikan tidak
berbau sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup
sekitarnya. Dengan demikian, pembudidayaan ikan dapat dilakukan di lahan –
lahan sempit di pekarangan rumah, di lahan – lahan dekat pemukiman, ataupun di
lahan yang luas jauhdari pemukiman.
Dari
gambaran keuntungan – keuntungan tersebut di atas, maka pembangunan subsektor
perikanan sangat penting bagi kehidupan masyarakat kita.
0 komentar:
Post a Comment